Bulan Juli tahun 2017 kemarin, melalui perantaraan mentor saya, saya berkenalan dengan seorang penerjemah senior bernama Urip Margono, atau sekarang saya biasa memanggil beliau “Pak Urip”. Saat itu, perkenalan dan obrolan-obrolan singkat baru dilakukan via SMS dan Skype. Baru pada bulan September-lah (2 bulan kemudian) kami bertemu langsung di kota tempat tinggal beliau, Kutoarjo.
Beberapa saat sebelum kami berkenalan, saat itu saya sedang melakukan negosiasi dengan seorang klien asal Korea Selatan. Proyek yang sedang dalam proses tawar-menawar itu adalah proyek penerjemahan game dengan word count sekitar 300.000 kata, yang nantinya harus dikerjakan dalam tim. Maka singkat cerita, saya memasukkan Pak Urip dalam tim saya beserta 2 penerjemah lainnya.
Pak Urip adalah seorang ‘veteran’ yang kini sedang menjajal dunia freelancing. Dulu beliau adalah penerjemah di penerbit Elex Media Komputindo (Kelompok Kompas-Gramedia). Beberapa buku yang pernah beliau terjemahkan antara lain: Read More