Pekerjaan menerjemahkan bukanlah melulu soal mengalihbahasakan sebuah dokumen dari bahasa satu ke bahasa lainnya. Ada beberapa proses yang terlibat dalam proses penerjemahan, yang kalau boleh saya klasifikasikan (secara pribadi) terdiri atas proses internal dan eksternal.
Proses internal yang saya maksud adalah proses berpikir, mengolah kata, mencari referensi, dan menuangkan bahasa sumber ke bahasa target. Atau dengan kalimat lain, saya artikan kalau proses ini adalah proses yang terjadi saat seorang penerjemah sedang menerjemahkan. Sementara proses eksternal di antaranya adalah promosi diri, melamar ke agensi, menjalin hubungan baru dengan orang-orang baru, berlatih skill baru, dll. Karena sejatinya dua kategori proses ini berjalan saling beriringan, maka seorang penerjemah juga harus dibekali alat atau tool yang bisa menjaga atau malah sebisa mungkin mendongkrak produktivitasnya dalam beraktivitas.
Berikut adalah beberapa tool dan layanan di luar CAT tools dan QA tools yang saya gunakan untuk mengakomodasi “proses internal” dan “proses eksternal” sehari-hari saya:
Text/Word/Phrase Expander
Text expander, word expander, phrase expander, atau apapun varian namanya, adalah perangkat lunak yang fungsi utamanya adalah melakukan otomatisasi penulisan kata atau kalimat hanya dengan sedikit “sentuhan” pada keyboard. Perangkat lunak yang satu ini sangat bermanfaat untuk membantu kita menulis kata atau frasa atau bahkan kalimat dan paragraf yang sering kita pakai. Misalnya untuk membuat e-mail penawaran pada calon klien, menuliskan alamat kita, dsb.
Produk text expander yang saya gunakan adalah PhraseExpander—yang saya dapatkan lisensinya secara cuma-cuma karena pernah mereview produk ini dan menayangkan hasil reviewnya di sini. Selain membantu saya menulis teks secara otomatis, Phrase Expander juga bisa dipakai untuk “memanggil” program atau aplikasi tertentu.
Selain Phrase Expander, ada juga PhraseExpress yang cara kerjanya sama dengan Phrase Expander. Lisensi Phrase Express juga saya dapat secara cuma-cuma hanya dengan menulis review seperti yang saya lakukan pada Phrase Expander, hanya saja, saya lebih suka menggunakan Phrase Expander 🙂
Lihat video PhraseExpress di sini
Cara kerja kedua perangkat lunak ini sebenarnya sama: buat template, tentukan trigger, pacu trigger-nya saat dibutuhkan, dan voilà! Teks yang kita inginkan seketika ada di layar.
Baca juga: Software otomatisasi penulisan teks di Linux
Boomerang (Gmail add-on)
Boomerang merupakan add-on dengan fungsi utama “mengatur” proses keluar-masuknya e-mail. Dengan Boomerang kita bisa membuat jadwal pengiriman e-mail untuk dikirim esok hari, lusa, minggu depan, atau kapan pun secara otomatis. Misalnya kita membuat service offer pertama, dan ingin kita kirimkan ke agensi A esok hari. Lalu kita membuat service offer kedua untuk dikirim ke seorang kolega esok lusa. Dengan Boomerang, kita tinggal buat service offer sebanyak yang kita mau, kemudian buat jadwal kirim, dan tunggu service offer tersebut terkirim sesuai jadwal. Nah, dengan menggunakan Boomerang ini, kita bisa meminimalisir faktor “lupa”: lupa kirim e-mail, lupa menjawab e-mail, termasuk mencegah kita mengirim e-mail secara SWB atau “Salah Waktu Banget” karena perbedaan zona waktu misalnya.
Clipdiary
Clipdiary memiliki fungsi yang hampir sama dengan Phrase Express dan Phrase Expander. Bedanya, Phrase Expander dan Phrase Express akan mem-paste teks berdasarkan template yang sudah dibuat sebelumnya. Sementara Clipdiary akan mem-paste teks atau obyek apapun yang sebelumnya telah tersimpan (terekam) di clipboard alias teks atau obyek apapun yang sebelumnya di-copy.
Dengan Clipdiary kita tidak perlu membuat template karena teks atau obyek yang kita copy-paste biasanya bersifat temporary dan memang dibutuhkan secara temporary juga. Jika teks yang akan kita “sisipkan” ke dokumen adalah teks berulang, Phrase Expander atau Phrase Express (atau perangkat lunak serupa) sepertinya pilihan yang lebih pas.
Namun, meski teks atau obyek pada clipboard hanya dibutuhkan sesekali atau bahkan dalam tempo yang singkat saja, Clipdiary mengklaim dirinya dapat menyimpan riwayat clipboard selama yang diinginkan pengguna. Berbeda dengan clipboard “bawaan” sistem operasi yang otomatis dikosongkan saat komputer di-restart.
SendinBlue
Perlu melakukan promosi via e-mail secara kontinyu, terjadwal, sekaligus atraktif? Silakan coba layanan SendinBlue. SendinBlue adalah layanan mass e-mail yang praktis, instan, dan tinggal drag and drop alias sangat mudah digunakan plus tersedia paket gratisannya 🙂
Cara mendapatkan layanan SendinBlue juga sangat mudah. Tinggal sign up, lengkapi profil, impor contact list, desain, desain, desain, kirim. Jika puas dengan layanan yang ditawarkan dan ingin penambahan fitur, tinggal upgrade akun kita ke versi berbayar sesuai kebutuhan.
Selain bisa digunakan untuk mengirim e-mail promosi, layanan SendinBlue juga bisa kita jadikan sebagai newsletter.
Silakan baca langkah-langkah menggunakan layanan SendinBlue di sini.
Cloud Storage
Siapa bisa menebak jika suatu saat komputer tiba-tiba crash? Siapa bisa menebak jika suatu saat laptop atau hard disk eksternal yang kita bawa kemana-mana tiba-tiba hilang / dicuri dalam perjalanan bisnis kita?
Untuk mencegah data hilang begitu saja, entah karena lalai maupun force majeure, mencadangkan data ke beragam media simpan tentu sangat dianjurkan, bahkan wajib. Dulu kita mencadangkan data di keping CD/DVD, flash disk, dan hard disk eksternal. Nah, berhubung kini eranya cloud storage, maka menyimpan data pada layanan cloud storage sudah barang tentu menjadi pilihan utama. Selain karena tidak perlu menenteng media simpannya kemana-mana, murah (bahkan banyak yang gratisan), juga dapat diakses dari mana pun, dari perangkat komputer maupun smartphone sepanjang ada koneksi internet.
Saya sendiri menggunakan dua layanan cloud storage sekaligus yaitu Dropbox dan Google Drive untuk mem-backup file-file proyek penerjemahan saya. Opsi lain yang bisa digunakan di antaranya Yandex disk, OneDrive, Hightail, dan lain-lain.