Saya akan mengambil opening yang sama dengan apa yang dituliskan oleh Pak Ade Indarta (penerjemah senior HPI) di blog beliau, yaitu mengutip sebuah pertanyaan yang berbunyi: “Saya seorang pemula dalam dunia penerjemahan. Apakah karena saya seorang pemula saya harus menunggu lama untuk dapat proyek?”
Pertanyaan yang pernah dilempar di milis Bahtera ini juga pernah saya lempar ke mentor saya, sekitar 3 tahun yang lalu karena saya sudah bidding sana bidding sini tapi belum ada yang mau menggunakan jasa terjemahan saya. Tentu, jawaban mentor saya saat itu berbunyi: “kalau cuma menunggu, bisa selamanya kamu akan menunggu”.
Dan cita-cita saya saat itu adalah segera dipekerjakan oleh agensi asing. Selain bergengsi, nilai eksposurnya tinggi, tentu bayaran yang akan diterima juga bisa bikin senyum-senyum sendiri, kegirangan. Dengan catatan, word count-nya banyak dan harganya cocok 🙂
Maka, jika hanya dengan menunggu saya bisa menghabiskan waktu seumur hidup untuk dapat job, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Mengontak agensi secara langsung
Saat saya mengikuti workshop penerjemahan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), selain seluk-beluk dan lika-liku industri penerjemahan, saya “hanya” diberi tahu situs-situs untuk bidding proyek penerjemahan seperti translatorscafe, Proz, translation directory, dll. Maka hampir setengah tahun pertama setelah workshop, kegiatan sehari-hari saya adalah bidding, bidding, dan bidding. Menunggu, menunggu, dan menunggu. Paling-paling, agar tidak bosan menunggu, sesekali saya akan mengerjakan proyek-proyek penerjemahan yang bersifat voluntary seperti penerjemahan aplikasi FOSS yang informasinya tersebar di berbagai komunitas pengguna Linux.
Hingga akhirnya saya diajari, kenapa tidak menghubungi langsung agensi-agensi penerjemahan di seluruh dunia untuk melamar menjadi penerjemah lepas mereka?
Mulai saat itu, saya rajin berburu alamat situs dan e-mail agensi-agensi yang ada di translatorscafe dan Proz. Saya buka satu-satu profil job posters dan juga Hall of Fame-nya translatorscafe. Saya catat alamat situs dan alamat e-mail agensi-agensi tersebut. Lalu saya membuat surat penawaran lengkap dengan CV yang saat itu masih banyak diisi pengalaman-pengalaman voluntary, mengajukan diri sebagai freelance translator mereka.
Seberapa lama menyebar e-mail ke banyak agensi sekaligus akan membuahkan hasil? Tidak pasti. Lho???
Saya sendiri, ada yang sebulan kemudian baru membalas e-mail saya. Ada juga yang enam bulan kemudian, ada juga yang sama sekali tidak membalas e-mail saya. Makanya, jika agensi yang saya incar mencantumkan akun Skype-nya pada situs atau profil mereka di translatorscafe atau Proz, maka saya tambahkan sebagai kontak untuk kemudian saya hubungi mereka secara langsung.
Memang, menyebar e-mail ke banyak agensi sekaligus terlihat seperti gambling semata. Tapi yang jelas, “promosi” jasa kita telah sampai ke tujuannya 🙂
Membuat profil di Linkedin, bukan Facebook
Meski kini eranya orang berjualan di akun media sosial, menjual jasa penerjemahan di Facebook sangatlah kurang efisien. Banyak sekali faktor yang membuat Facebook tidak efisien untuk berjualan jasa penerjemahan. Facebook hanyalah “mainan”. Bisa-bisa waktu kita habis untuk menulis status lalu membalasi komentar-komentar, pesan-pesan di inbox, dan pertanyaan-pertanyaan yang belum tentu menghasilkan kesepakatan.

Social profile. Copyright: aniwhite / 123RF Stock Photo
Buatlah profil seprofesional mungkin di Linkedin. Selain kita bisa menonjolkan profil kita secara total dan tampak profesional, Linkedin memang dibuat sebagai semacam CV online untuk para profesional. Jika ingin bermain profesional, bukankah kita juga harus memakai cara-cara yang profesional?
Melalui Linkedin pula, kita bisa secara langsung membangun jaringan dengan para petinggi atau staf suatu agensi. Di Linkedin, banyak CEO, project manager, sesama penerjemah lepas maupun in-house, dan para profesional dari berbagai bidang. Di sini, kita bisa membangun jaringan seluas mungkin.
Membuat profil di direktori penerjemah
Langkah yang ini sudah pasti wajib karena selain memposting job, tak jarang agensi asing juga juga berburu freelancer di situs-situs direktori penerjemah seperti translatorscafe dan Proz. Maka, selain di Linkedin, membuat profil di translatorscafe atau Proz juga sangat, sangat, super penting.
(Bersambung)