2. iPad
Saya tidak begitu ingat bagaimana awalnya saya terlibat dalam proyek OpenSignal. Seingat saya, pada waktu itu (sekitar 2 tahun lalu), saya sedang mencari pengalaman baru sebagai bekal menapaki dunia penerjemahan profesional, dan ketemulah OpenSignal.

Tim OpenSignal
Tak lama bergabung, OpenSignal mengeluarkan “sayembara”, yaitu siapa yang menerjemahkan sekian ribu kata, akan dapat kaos bertuliskan OpenSignal. Hahaha…. Menerjemahkan tapi dibayar dengan kaos!
Tak apa, yang penting, kalau suatu saat ada tawaran penerjemahan bidang komunikasi seluler, pengalaman di OpenSignal bisa saya pajang di CV saya 🙂
Bukan hanya kaos, rupanya. Satu tingkat di atas hadiah berupa kaos, ada tawaran baru: iPad Mini. Pada “putaran” pertama, rupanya saya kurang beruntung. Tapi pada “putaran” kedua, iPad Mini jatuh ke tangan saya. Lumayan, meski harus menunggu beberapa saat bagi iPad “minimalis” tersebut sampai di tanah air, tapi yang namanya iseng-iseng berhadiah jauh lebih enak ketimbang beli sendiri 🙂
Tentu saya tidak menafikan bahwa di atas harga iPad Mini yang tak seberapa, saya mendapat pengalaman yang luar biasa dan merasakan adanya “peningkatan” pada kemampuan saya mengolah kata dan bermain gaya bahasa, sehingga pada akhirnya saya merasa lebih percaya diri dalam proyek-proyek penerjemahan lainnya.
Saya juga anggota penerjemah di Wikipedia. Menurut mas, apakah pengalaman menerjemahkan di Wiki dapat dijadikan modal untuk melamar job di agency berbayar?
Thanks and Regards
Halo Mas Mario,
Mengenai hal tersebut, saya tidak dapat memastikan karena tiap agensi (terutama agensi asing) punya kebijakan tersendiri dalam merekrut penerjemah. Tapi di awal karir saya (4 tahunan lalu), saya berulang kali mendapat kepercayaan dari beberapa agensi penerjemah asing untuk terlibat dalam proyek penerjemahan berbayar mereka “hanya” bermodalkan pengalaman menjadi penerjemah sukarela di beberapa proyek FOSS dan proyek-proyek lain yang bersifat voluntary. Karena tidak ada agensi yang akan mau mempekerjakan penerjemah yang CV-nya masih nol pengalaman, kan? Sementara, untuk pemula seperti saya, dari mana lagi saya bisa belajar menerjemahkan kalau tidak dari proyek-proyek semacam Wikipedia? 🙂
Tapi bagi saya pribadi, Wikipedia hanya sekadar jalan pembuka saja, bagi saya yang tidak pernah mendapat kesempatan magang bersama penerjemah atau agensi di sini. Tentu, akan jauh lebih berbobot nilainya di mata agensi penerjemahan kalau pengalaman yang dilampirkan adalah pengalaman magang di biro penerjemahan atau pengalaman menerjemahkan untuk klien langsung (misalnya menerjemahkan abstrak untuk mahasiswa, menerjemahkan sebuah dokumen untuk sebuah lembaga, dll.)
Bagaimana caranya menjadi penerjemah di Wikipedia?
Halo Mba Laila,
Untuk menjadi penerjemah di Wikipedia sangatlah mudah. Tinggal mendaftarkan diri, kemudian ikuti langkah-langkah menerjemahkan di sini: http://activetranslationbykhadis.com/2016/04/25/meretas-karir-penerjemahan/
Selamat berkontribusi 🙂
Selamat pagi mas. Mohon maaf sebelumnya. Saya juga menjadi penerjemah di Wikipedia. Tapi, ada yang ingin saya tanyakan. Bagaimana cara mengganti link saat menerjemahkan, seperti dari yang semula halaman berbahasa Inggris, lalu diganti ke halaman berbahasa Indonesia dengan masalah sama? Terima kasih.
Halo Mas Faisal, terima kasih telah mampir di blog sederhana ini.
Apakah yang dimaksud adalah seperti yang dijelaskan di sini: https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Tutorial_(Pranala)#Pranala_internal?
Atau, saat menyunting, biasanya akan muncul opsi seperti pada gambar berikut: https://www.dropbox.com/s/pxfz90hquxlazk1/2018-06-26%2010_42_51-Terjemahkan%20halaman%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia%2C%20ensiklopedia%20bebas.png?dl=0
Tinggal sorot teks yang akan kita tautkan ke halaman atau artikel lain, klik “Tautkan ke halaman lain”. Jika topik tersebut sudah ada dalam bahasa Indonesia, maka akan disuguhkan halaman-halaman yang disarankan.
Mudah-mudahan membantu 🙂