Berapa jumlah penghasilan penerjemah yang dianggap sebagai “sukses”? 5 – 10 juta per bulan? 10 – 15 juta per bulan? 15 – 20 juta per bulan? Atau di atas 25 – 30 juta per bulan?

Pertanyaan tersebut di atas konon dilontarkan oleh Pak Eddie Notowidigdo pada kursus penerjemahan yang diselenggarakan HPI di tahun 2009 lalu, dan “diceritakan” kembali oleh Mba Dina Begum di sini.

Sebenarnya, saya tidak tertarik membahas nominal “penanda” kesuksesannya, karena sifatnya sangat relatif. Tapi saya tertarik sekali untuk membahas bagaimana atau proses agar saya bisa sampai ke sana (ke 25 atau 30 juta rupiah per bulan). Mungkinkah seorang penerjemah sampai ke sana, dan bagaimana caranya?

Menjadi penerjemah yang sukses

Menuju penerjemah yang sukses secara finansial. Sumber dan hak cipta gambar: jtanki / 123RF Stock Photo

Menurut Pak Eddie (dalam artikel yang diceritakan oleh Mba Dina tadi), sangat mungkin seorang penerjemah sampai ke angka fantastis tersebut di atas. Syaratnya: pengetahuan dan keterampilan, profesionalisme, sarana dan prasarana, networking, serta upaya pemasaran dan promosi.

Saya setuju dengan pendapat Pak Eddie tersebut. Secara pribadi, saya sudah dan masih menjalani hampir semua hal di atas meski saat ini saya belum memanen hasil maksimalnya. Saya dituntut menguasai teks A dan B, saya dituntut untuk mampu mengoperasikan CAT tool C dan D, saya dituntut untuk bekerja secara professional, saya diminta untuk memiliki sarana penunjang, dan seterusnya. Beberapa hal mungkin bisa saya uraikan sebagai berikut:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.