Ada banyak sekali istilah di industri penerjemahan yang harus kita pahami, khususnya jika kita bekerja sama dengan agensi penerjemahan asing. Selain kata “deadline” alias batas waktu penyerahan kembali teks terjemahan, ada banyak sekali istilah lain yang harus dimengerti karena biasanya kita akan berkomunikasi dengan agensi menggunakan istilah-istilah tersebut.
Nah, bagi rekan-rekan pembaca yang hendak terjun ke dunia penerjemahan, barangkali perlu mengenal istilah-istilah dalam dunia penerjemahan sekadar sebagai tambahan pengetahuan. Daftar berikut saya susun menurut abjad berdasarkan pengalaman saya berhubungan dengan agensi asing dan barangkali belum semuanya saya tuliskan. Bagi yang berkenan untuk menambahkan istilah atau menjumpai ketidaktepatan definisi yang saya sajikan, silakan tinggalkan masukan di kolom komentar agar daftar di bawah ini bisa saya perbarui lagi isinya.
Istilah |
Arti |
100% match (exact match) | Kalimat atau segmen yang sedang dikerjakan 100% sama dengan kalimat atau segmen sebelumnya. |
90% match, 80% match, dst. atau sering disebut fuzzy match | Kalimat atau segmen yang sedang dikerjakan 90% atau 80% mirip dengan kalimat atau segmen sebelumnya. Yang berbeda mungkin 1 atau 2 kata, atau malah hanya beda tanda baca. |
CAT tools atau TM (Translation Memory tool) | Alat bantu penerjemahan dengan fungsi utama menyimpan memori terjemahan, bukan alat penerjemah instan (mesin penerjemah) seperti Google Translate atau Transtool. Namun beberapa CAT tools ada yang terintegrasi dengan mesin penerjemah seperti Google Translate atau Bing Translator. |
DTP (Desktop Publishing) | Singkatnya adalah pekerjaan “mendesain” dokumen, misalnya brosur, majalah, atau bahkan e-book. Dalam dunia penerjemahan, DTP bisa saja berarti menerjemahkan plus mengatur kembali tata letak komponen desain brosur/majalah/e-book yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada proyek DTP, format file yang dikerjakan bisa berupa PSD (Adobe Photoshop), CDR (CorelDraw), AI (Adobe Illustrator), dll. |
EOB (End of Business Day) dan EOD (End of Day) | Biasanya (yang selama ini berlaku pada saya) mengacu pada waktu sebelum jam kerja berakhir. Misalnya kantor agensi tutup jam 6 sore dan jam kerja saya selesai jam 5, maka jika kita menerima pekerjaan dengan tenggat “today EOB”, artinya kita harus setor sebelum jam 6. Sebut saja jam 5 (mengikuti akhir jam kerja saya). Namun ketika bekerja dengan agensi asing dengan zona waktu yang berbeda, EOB mereka bisa berarti jam 10 malam di zona waktu kita. Jadi, untuk tenggat pastikan dulu, EOB agensi atau EOB kita. |
HB (Hand Back) date | Tanggal penyerahan kembali hasil terjemahan dan/atau revisi dari agensi ke klien. |
Heads-up | Informasi proyek yang akan datang, misalnya proyek untuk minggu depan atau bulan depan. |
HO (Hand Off) date | Tanggal penyerahan berkas yang akan diterjemahkan dari klien ke agensi. |
Invoice | Faktur atau tagihan yang ditujukan pada agensi agar agensi segera membayar “ongkos” terjemahan sesuai kesepakatan dalam rentang waktu yang sudah disepakati bersama. |
LQI (Language Quality Inspection) | Form untuk mencatat hasil inspeksi kualitas penerjemahan pada proses QA. |
MT (Machine Translation) | Terjemahan menggunakan mesin, misalnya menggunakan Google Translate. |
NDA (Non-Disclosure Agreement) atau kadang “Service Agreement” | Perjanjian yang mengikat antara penerjemah dan agensi. Berisi kesepakatan-kesepakatan seperti penerjemah tidak akan membocorkan konten yang hendak diterjemahkan ke pihak mana pun atau pada siapa pun dengan cara apa pun, penerjemah wajib menjaga kerahasiaan dan keamanan konten (menyimpan file sedemikian rupa agar tidak dapat diakses orang lain, disalin orang lain, atau hilang), kesepakatan tarif dan pembayaran, dll. |
CTE (Cloud Translation Environment) atau lebih mudah disebut “online platform” | Biasanya mengacu pada CAT tool atau memory tool berbasis online yang diakses melalui peramban (browser). Hasil terjemahan disimpan secara real-time pada platform yang bersangkutan, misalnya Smartcat, POeditor, Wordfast Anywhere, dll. |
PM (Project Manager) | Staf agensi yang bertanggung jawab dalam suatu proyek penerjemahan. Melalui PM inilah, penerjemah dan klien akhir saling terhubung. Misalnya ada masalah pada teks sumber, penerjemah akan menghubungi PM agar PM melakukan konfirmasi terhadap klien. Atau sebaliknya, jika klien memerlukan revisi, menemukan kesalahan terjemah, dll., maka klien akan menghubungi penerjemah melalui PM. |
PO (Purchase Order) | PO bisa diartikan sebagai SPK (Surat Perintah Kerja). Begitu PO turun, artinya kita diminta untuk segera mengerjakan tugas terjemahan. PO biasanya turun setelah kita mengonfirmasi kesanggupan kita untuk mengerjakan tugas terjemahan yang bersangkutan. Tapi bagi penerjemah yang sudah lama bekerja untuk agensi, PO bisa turun justru setelah tugas terjemahan selesai dikerjakan. Atau jika volume proyek terjemahan kecil-kecil namun sering, PO bisa diberikan sekaligus di akhir bulan. |
Post-editing atau Machine Translation Post-Editing (MTPE) | Proses menyunting hasil terjemahan mesin. |
Pre-editing | Proses menyunting teks yang hendak diterjemahkan. |
QA (Quality Assurance) | Proses melakukan pemeriksaan kualitas penerjemahan. Proses ini bisa dilakukan langsung setelah menerjemahkan, atau bisa juga setelah melewati proses penyuntingan dan proofread sebagai bentuk pemeriksaan akhir. Hal ini bergantung pada kebutuhan dan permintaan klien, karena kadang klien hanya butuh terjemahan saja tanpa penyuntingan dan proofread, atau hanya butuh terjemahan dan penyuntingan tanpa proofread). QA dapat dilakukan secara manual (mengisi form QA report) maupun lewat aplikasi, misalnya Xbench, Language Tool Box, dll. |
Query sheet | Lembar laporan yang digunakan jika penerjemah menemukan masalah selama proses penerjemahan. Misalnya kalimat sumber tidak jelas sehingga penerjemah perlu meminta konteks kalimat pada klien, penerjemah meminta pertimbangan pada klien mengenai inkonsistensi istilah, dsb. |
Raw words | Jumlah kata secara nyata termasuk kalimat-kalimat yang diulang (misalnya header atau footer). Dalam dunia penerjemahan, jumlah “mentah” ini tidak dipakai sebagai acuan pembayaran honor. Yang dipakai adalah Weighted Word Count (WWC). Lihat WWC di bawah. |
Return package | Format berkas (file) yang diminta agensi atau klien. Biasanya mengacu pada format berkas keluaran SDL Trados (sdlrpx). |
Talent manager / talent coordinator / vendor manager / vendor coordinator | Staf agensi yang bertanggung jawab merekrut penerjemah baru. |
TAT (Turnaround Time) | Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas penerjemahan atau revisi. Misalnya menerjemahkan 4.000 kata perlu waktu 7 jam, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. |
TEP (Translation, Editing, Proofreading) | Proyek yang hendak dikerjakan melewati tahap penerjemahan, penyuntingan, dan proofread (memeriksa kembali hasil terjemahan, barangkali ada kesalahan tanda baca, kesalahan tulis atau typo, dll.). Kode TEP biasanya disematkan pada subjek email. Jika kodenya hanya TE, berarti proyek yang akan dikerjakan hanya translation dan editing saja. |
WC (Word Count) | Jumlah kata yang akan diterjemahkan, misalnya 10.000 kata. |
WWC (Weighted Word Count) | Jumlah kata yang akan diterjemahkan tapi telah “dipadatkan”. Misalnya dari jumlah total 10.000 kata, dianggap hanya 9.000 kata karena 1.000 kata selebihnya mengandung repetition (pengulangan) maupun fuzzy match (kemiripan dengan kalimat lain pada segmen atau halaman lain dari teks yang sedang diterjemahkan). |
Demikianlah istilah-istilah yang dapat saya paparkan. Mudah-mudahan bermanfaat.
Artikel terkait: Istilah bidang penerbangan militer.
Pingback: Seperti Ini Rasanya Menjadi Freelancer – ActiveTranslation by Khadis