Salah satu cara agar hasil terjemahan kita senantiasa konsisten adalah dengan menggunakan termbase alias glosarium. Maka, sembari menerjemahkan, kita bisa sekaligus membuat termbase agar bisa kita gunakan di proyek-proyek penerjemahan lain yang serupa.

Misalnya kita sering mengerjakan dokumen-dokumen IT, maka kita buat termbase berisi istilah-istilah bidang IT. Atau kita sering mengerjakan dokumen teknik, maka kita buat termbase berisi istilah-istilah bidang teknik. Dst.

Mengapa harus membuat termbase? Bukankah penerjemah pasti sudah menguasai semua istilah dari semua bidang keilmuan?

Penerjemah bukanlah kamus. Penerjemah juga bisa keliru atau tidak cermat. Belum lagi, hampir tiap hari akan muncul istilah-istilah baru dan spesifik yang sebelumnya mungkin belum dikenal. Maka di sinilah peran termbase dibutuhkan. Dengan daftar istilah beserta terjemahannya, termbase akan membantu penerjemah dalam menjaga konsistensinya.

Termbase juga dapat membantu meningkatkan kerja penerjemah karena pada CAT tool, sistem akan “melacak” kata atau frasa yang ada pada kalimat atau paragraf kemudian membandingkannya dengan kata atau frasa dalam termbase. Jika ada kata atau frasa dalam kalimat yang sama dengan yang di dalam termbase, maka CAT tool akan memberi tanda kemudian memberi saran pada penerjemah untuk menggunakan terjemahan sesuai yang terdapat pada termbase.

Nah, berikut adalah beberapa cara untuk membuat termbase di beberapa CAT tool seperti SDL Trados, Wordfast, memoQ, dan OmegaT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.