Menjadi seorang penerjemah lepas, tentu ada banyak hal yang harus disiapkan. Mulai dari keterampilan menerjemahkan dan wawasan pada bidang yang ingin digeluti (misalnya bidang teknik, pertambangan, hukum, dsb), CV/resume, perangkat keras, perangkat lunak, dsb.
Nah pada artikel bagian pertama ini, saya akan mengupas tentang perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang penerjemah, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Saya asumsikan bahwa Anda telah memiliki bekal keterampilan menerjemahkan dan kemampuan membuat CV. Sehingga dua hal ini tidak akan saya ulas.
Sebenarnya, untuk menjadi penerjemah itu perangkat keras dan perangkat lunak apa saja sih yang dibutuhkan?
Perangkat keras (PC/laptop)
Spesifikasi komputer atau laptop yang seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang penerjemah?
Idealnya, semakin tinggi spesifikasi perangkat kerasnya, maka akan semakin bagus. Namun, sebagai permulaan, berinvestasi pada perangkat keras semata mungkin akan memberatkan kita. Karena, selain perangkat keras kita juga diharuskan memiliki perangkat lunak yang tak jarang sifatnya adalah berbayar.
Kalau saya pribadi, sebenarnya juga hanya menggunakan PC dan laptop dengan spesifikasi yang tergolong “biasa-biasa saja” sebagai berikut:
PC:
- Prosesor Intel Pentium CPU G2030 – 3,0 GHz
- RAM 8 GB DDR 3
- Harddisk 500 GB
- Layar LCD 17 inci
- Harga saat itu: 5 jutaan
Spesifikasi ini tergolong sudah “tua”. Karena seingat saya, PC ini rakitan tahun 2014 dan masih saya pakai hingga saat ini. Hanya RAM-nya saja yang sempat saya tingkatkan dari semula hanya 4 GB ke 8 GB, dan harus ganti harddisk karena harddisk yang pertama rusak.
Untuk PC saya ini, saya tidak terlalu khawatir soal spesifikasinya dan tidak terlalu memusingkan soal upgrade. Karena jika bicara soal PC, umumnya PC lebih gegas, responsif, dan tahan lama. Buktinya PC “tua” saya masih sangat dapat diandalkan.
Tapi kalau sekarang, sebaiknya gunakanlah PC dengan prosesor Intel Core i5 ke atas, dengan penyimpanannya berupa SSD (atau dikombinasikan dengan harddisk), dan RAM di atas 8 GB. Nantinya, hal ini akan sangat membantu produktivitas kerja.
Selain PC, disarankan pula untuk memiliki beberapa perangkat tambahan sbb:
- Harddisk eksternal untuk pencadangan data
- Keyboard dan mouse nirkabel yang ergonomis
- Layar monitor yang lebih lebar (misalnya di atas 17 inci)
- Power inverter DC-AC untuk mengisi daya baterai laptop dari aki mobil
- UPS untuk mencegah PC mati mendadak saat listrik tiba-tiba padam
Laptop:
- Acer Aspire E 14
- Prosesor Intel Core i5-4210U 1,7 GHz
- RAM 4 GB DDR 3
- Harddisk 500 GB
- Harga saat itu: 6,5 jutaan
Laptop saya ini juga tergolong laptop lama dan spek rendah, namun masih sangat stabil untuk menjalankan SDL Trados 2017 dan memoQ 2014 R2. Dalam waktu dekat, mungkin akan saya ganti dengan laptop yang lebih gegas.
Nah, sebagai catatan, untuk urusan perangkat keras, tidak usah terburu nafsu untuk membeli PC/laptop dengan spesifikasi yang tinggi sekali. Jika memang ada banyak anggaran, jangan lupa bahwa kita juga perlu membeli lisensi CAT tool, berlangganan internet, mengikuti kursus online dan offline, dll.
Perangkat lunak
Berikut daftar perangkat lunak yang saya gunakan di luar sistem operasi:
CAT tool & QA tool:
- SDL Trados 2014 di PC dan SDL Trados 2017 di laptop
- memoQ 2014 R2 di laptop
- Across Personal Edition di PC dan laptop
- Xbench 3.0 di laptop
- XTM, Matecat, dan Smartling (diakses melalui peramban web)
Aplikasi standar:
Ms. Office, rar/zip, Foxit PDF reader, peramban web (Google Chrome dan Opera), Skype, serta Greenshot (untuk mengambil tangkapan layar).
Nah, untuk perangkat lunak (di luar sistem operasi), investasinya juga tidak sedikit. 1 lisensi SDL Trados saja sudah luar biasa mahal. Sebagai awalan, jika belum sanggup membeli lisensi CAT tool seperti SDL Trados, saya sarankan untuk menggunakan CAT tool yang gratisan seperti OmegaT (baik yang standalone maupun portabel), Matecat (online), dan Wordfast Anywhere (online). Nanti, setelah proyek yang ditangani sudah banyak dan pemasukan sudah stabil, bisa mempertimbangkan untuk membeli CAT tool berbayar. Untuk QA tool juga bisa menggunakan yang gratis seperti Okapi Checkmate atau Xbench versi gratis (unduh di sini).
Begitu juga untuk aplikasi lain yang sifatnya “standar” seperti Ms. Office, dsb. Untuk menekan biaya belanja lisensi perangkat lunak di awal karier, kita bisa menggunakan aplikasi lain yang sifatnya freeware. Misalnya Ms. Office diganti dengan WPS Office, WinRAR diganti dengan 7zip, dst.
Bersambung….
Pingback: Persiapan Menjadi Seorang Penerjemah Lepas (Bag. 2) – ActiveTranslation by Khadis