Gara-gara mengulas soal serial number Verifika, saya jadi ingat kalau dulu saya pernah mengerjakan suatu proyek penerjemahan yang oleh klien hasil kerja saya di-QA ulang (oleh pihak internal klien) menggunakan tool bernama QA Distiller. Saat itu saya cukup penasaran dengan tool yang satu ini, karena hasil QA Xbench saya seperti “tidak berguna” sehingga harus di-QA ulang dengan tool lain.
Unduh QA Distiller di sini. [Laporkan tautan bermasalah]
Sekilas tentang QA Distiller
Saya pun akhirnya mencari tahu soal QA Distiller ini, yang kemudian rasa penasaran saya menguap begitu saja. Karena seingat saya, pada saat itu tidak ada versi trial dari QA Distiller yang bisa dijajal. Tool ini pun harganya selangit. Saya lupa saat itu harganya berapa dolar, yang jelas mahal dan membuat saya tidak tertarik untuk membeli lisensinya. Lalu ketika saya melakukan riset untuk tulisan ini, saya mendapati informasi kalau dulu, harga lisensi QA Distiller adalah sekitar seribu dolar. Sepuluh kali lipat dari harga Xbench dan Verifika yang hanya ada di kisaran seratus dolar.
Baca juga: Akankah Okapi Checkmate dapat menggantikan Xbench?
Nah, ketika saya mencari lagi informasi tentang QA Distiller ini, ternyata pada bulan April 2020 yang lalu, pihak Yamagata Europe selaku pengembang QA Distiller telah memutuskan untuk menggratiskan tool “istimewa” ini. Untunglah selama ini saya tidak jadi membelinya, karena selain harganya selangit, tool yang satu ini juga tergolong jarang digunakan oleh mayoritas klien dan mitra kerja saya. Tidak terbayang jika saya mahal-mahal membeli lisensinya, eh ternyata sekarang gratis. Kalaupun pernah ada yang meng-QA ulang pekerjaan saya dengan QA Distiller, itu sudah lama sekali dan hanya terjadi satu kali.
Lalu, apakah sekarang QA Distiller tetap layak untuk dimiliki dan digunakan dalam pekerjaan penerjemahan sehari-hari?
QA Distiller adalah tool profesional dengan fitur yang cukup lengkap. Sama seperti Xbench dan Verifika. Bahkan seingat saya tool ini digunakan sebagai standar QA di Yamagata Europe, pengembang QA Distiller sekaligus agensi penerjemahan yang berbasis di Belgia. Selain itu, tool ini juga diklaim akan tetap mendapatkan dukungan teknis dan pembaruan. Jadi, gratis + profesional akan menjadi kombinasi yang menguntungkan. Betul?
Baca dulu: Serial Number Verifika
Tapi tunggu dulu. Betulkah menggunakan QA Distiller itu dapat “menguntungkan” kita?
Jawaban saya: belum tentu, karena tergantung beberapa faktor, seperti dengan siapa kita bekerja. Jika kita bekerja untuk agensi Yamagata Europe, mungkin akan diwajibkan menggunakan QA Distiller ini—entahlah.
Saya pribadi, bekerja secara aktif dengan tiga agensi asing yang ketiganya lebih banyak menggunakan Xbench sebagai standar QA. Saya tidak tahu, apakah jika saya “beralih” menggunakan QA Distiller, agensi akan meminta QA ulang dengan Xbench atau tidak. Jika ternyata mereka menginginkan hasil QA dengan Xbench, berarti saya harus bekerja dua kali (membuang waktu) dan harus tetap mengeluarkan uang untuk membeli lisensi Xbench.
QA Distiller mungkin cocok bagi orang yang akan atau baru terjun di industri penerjemahan dan baru memiliki klien sedikit serta belum berani mengalokasikan dana untuk membeli lisensi tool untuk QA. Atau, jika volume pekerjaan kita kecil, klien kita bukan perusahaan IT dunia, atau mitra kerja kita bukan agensi asing. Karena sepengalaman saya, perusahaan IT dunia dan agensi asing lebih suka hasil QA dengan Xbench dan/atau Verifika. Ini pengalaman pribadi, lho.
Atau, apakah rekan-rekan pembaca ada yang punya pengalaman pribadi menggunakan QA Distiller secara aktif dalam pekerjaan penerjemahan sehari-hari? Mohon bagikan pengalaman dan pendapatnya di kolom komentar, ya.