post

Who Am I?

Who am I?

My name is Khadis, from Purbalingga, Central Java, Indonesia. I have been a freelance translator since 2012. Previously, I did a number of voluntary translation jobs, mainly movie scripts (for subtitle) for CLC (Cinema Lovers Community), a local independent filmmakers community from Purbalingga.

I graduated from the graphic design and multimedia program department of LP3I (Indonesian Institute of Education and Profession Development) college in 2008. My passion for English and computer landed me a contributor post for several computer magazines and also local newspapers. This opened some other doors previously not known to me. First, a friend of mine, who is already a translator was interested in involving me in his project. It was a tiny project and then it grew bigger and bigger. The projects vary from game testing to engineering, from general to technical and legal texts. Now, that I have gained some relevant experiences, I dare myself to take this business more seriously. I started to learn online and offline platforms to get more exposed to working opportunities out there. I do paid projects regularly now. But, whenever I am not doing a paid project, I will revert to voluntary translation works, for charity causes, mostly, and write for my own blogs.

I believe that my experience and education background in computation fields will positively contribute to the products I offer in the new industry I am about to enter: translation. I am an active learner, have a ‘can-do’ attitude, and unquenchable thirst for knowledge and information, among the other aspects that the translation industry demands.

What is ActiveTranslation?

ActiveTranslation is my personal branding—not an agency—that mainly provides English to Indonesian translation and localization services on general business texts and any IT-related materials (computer software, internet, desktop publishing, etc.) including UI translation, web localization, and game translation.

If you need to know more about me or you want to offer a translation project, please let me know. You can drop me an e-mail or find me on Skype: Khadis -.

post

Why I?

My Background

I graduated from the graphic design and multimedia program department of LP3I (Indonesian Institute of Education and Profession Development) college in 2008. I believe that my experience and education background in computation fields will positively contribute to the products I offer in the translation industry. I am an active learner, have a ‘can-do’ attitude, and unquenchable thirst for knowledge and information, among the other aspects that the translation industry demands.

Language Pair, Domains, Availability, and Rates

For now, the language pair I can handle is English to Indonesian (Bahasa Indonesia) while the fields of expertise of mine are general business text, technical (industrial machinery) translation, and IT-related material including UI translation, game localization, web localization, mobile apps localization, and DTP.

I am available from Monday to Friday, from 8 am to 5 pm (GMT +7). But I am a very flexible translator which is also available during the weekend and national holiday (except in some religious festive).

For the rate, I am sure that there are literally dozens of factors that affect translation rates and I’m afraid there is no such thing as a “one-fits-all” translation rate. But, whenever you have projects big or small with limited or unlimited budgets and need to hire a reliable translator, do not hesitate to contact me and let’s discuss the price. I accept payment (USD and EUR) both through PayPal and wire transfer.

My Projects

During my journey, I have done many translation projects and a few reviewing tasks. Here are the summaries:

  1. Software / UI localization, > 15K words: Microsoft Dynamics, AviRecomp, OpenSignal, Avira Lingo, etc.
  2. Website localization including social media and blog, > 70K words: Perl programming language blog, Pinterest, Youtube, etc.
  3. Game localization (PC game, Android game, iOS game), > 50K words: One for Eleven, Onion Knight, Fantasy Knight, Final Taptasy, Marvel, etc.
  4. Business and marketing texts (letters, promotion / brochure, market research, etc.), around 10K words: Disney, Daniel Wellington, Cheonan adv., etc.
  5. Technical document (manual book and safety manual of industrial machinery, home appliances, and medical equipment), > 200K words: Sony, Nikon, Toyotanso, Sidel, DMG Mori, Keyence, Apple, etc.
  6. Subtitling, > 10K words: documentary, fiction, profile.

Other Experiences and Hobbies

No. Description Category Period
1. Translator and subtitler of Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga (voluntary, for non-paid project) Film, short film, documentary film, fiction, subtitle, film festival 2006 – present
2. Writing personal blog about learning English Blogging, social media, learning English, hobby, education September 2010 – present
3. Writing personal blog about software review and Linux OS Software review, computer software, utilities, antivirus, portable application January 2014 – present
4. Contributor of English Forum section of Radar Banyumas, a local newspaper Learning English, mass media November 2010 – November 2012
5. Contributor of PCPlus, a national computer tabloid Computer application, software review, software testing, mass media May 2012 – May 2013
6. Contributor of PCLinuxOS magazine Online magazine, Linux, DTP, graphic design tutorial, education June 2014 – present
post

Technologies That Support Me

To enhance translation process, achieve ultimate translation result, and to fulfill clients’ needs, I am geared with 2 units of middle-end Windows PC with multiple CAT tools such as:

  1. SDL Trados 2014
  2. Across
  3. Wordfast
  4. Cafetran Espresso
  5. MemoQ
  6. OmegaT
  7. POedit
  8. Star Transit
  9. Workbench

If you have a document and need to be translated using a specific CAT tool that I have not mentioned yet (maybe Catalyst, Heartsome, Deja Vu, Swordfish, Fluency, etc.), please let me know. I am a fast-learner in learning CAT tools. Online translation platforms such as Wordfasr Anywhere, Google Translation Manager, and Motaword’s crowdsource-based platform are also not something new for me.

Besides my ability to use the CAT tools above, I am also proficient in using the following supporting software with more than 10 years of experience:

  1. Office Suite (Microsoft Office and LibreOffice)
  2. Adobe Photoshop
  3. Adobe InDesign
  4. Adobe Acrobat and Adobe Reader
  5. CorelDraw
  6. Scribus
  7. Inkscape

Pekerjaan yang Menyenangkan Itu…

Definisi pekerjaan yang menyenangkan itu bisa bermacam-macam, tergantung pekerjaan apa yang kita lakukan, berapa durasinya, berapa bayarannya, di mana mengerjakannya, dan lain sebagainya. Sayangnya semua kondisi ideal tidak mungkin selalu ada. Mungkin pekerjaannya sedikit, tetapi beban moralnya sangat besar. Atau bayarannya fantastis, tetapi banyak pressure dan juga harus jauh dari rumah, dst. Itu wajar, ya?

Nah, kalau berhubungan dengan pekerjaan penerjemahan, apa sih yang membuat kita jauh lebih enjoy dalam menerjemahkan?

Read More

Hindari Kesalahan Penulisan Teks Berulang dengan TyperTask

Dulu, ketika saya masih menjadi kontributor untuk tabloid komputer PCPlus, saya selalu menjajal beragam perangkat lunak untuk dijadikan bahan tulisan. Kebetulan saat itu ada rubrik mengenai ulasan perangkat lunak bernama “Review Software”. Salah satu perangkat lunak yang pernah saya coba dan saya rasa sangat membantu saya di kemudian hari, adalah sebuah perangkat lunak bernama PhraseExpander—sebuah perangkat lunak yang membantu kita “menuliskan” teks hanya dengan sedikit mengetik di keyboard.

Read More

Perhatikan: Penerjemah Freelance, Kalian Harus Punya Skill Ini

Syarat pertama dan utama menjadi seorang penerjemah profesional tentu adalah memiliki kemampuan bahasa sumber dan bahasa target yang mumpuni. Sayangnya, kemampuan bahasa saja tidak cukup jika kita berniat menjadi seorang penerjemah profesional. Ada banyak skill pendukung yang wajib kita kuasai karena akan ada banyak hal yang harus kita tangani sendiri. Sebut saja kemampuan manajemen, pemasaran, dan beragam kemampuan teknis. Terkait kemampuan-kemampuan ini, saya sudah pernah mengulasnya di tulisan-tulisan saya sebelumnya.
Read More

Belajar Menggunakan Project Management Tool

Pada tulisan yang lalu di sini, saya sedikit membahas tentang manajemen proyek atau project management. Nah, kali ini saya akan coba menjelaskan secara singkat tentang sebuah tool dan/atau layanan yang dapat kita gunakan untuk mengelola proyek atau tugas-tugas kita. Kali ini saya akan mengambil satu layanan dari sekian banyaknya layanan yang tersedia di pasaran, yaitu monday.com. Read More

Cara Membandingkan Dua File Xliff yang Sama Hasil Terjemahan dan Revisi

Ada kalanya, ketika kita melakukan proofreading ataupun LQA, file akan bolak-balik dan keluar-masuk ke sistem kita. Misalnya, setelah suatu dokumen selesai di-proofread dan dikirimkan ke klien, kadang dokumen dikembalikan lagi oleh klien ke kita untuk kembali diperiksa apakah feedback dari kita telah diimplementasikan dengan semestinya—oleh penerjemah maupun editor—atau belum. Read More

QA Distiller: Dulu Harganya Ribuan Dolar, Sekarang Gratis

Gara-gara mengulas soal serial number Verifika, saya jadi ingat kalau dulu saya pernah mengerjakan suatu proyek penerjemahan yang oleh klien hasil kerja saya di-QA ulang (oleh pihak internal klien) menggunakan tool bernama QA Distiller. Saat itu saya cukup penasaran dengan tool yang satu ini, karena hasil QA Xbench saya seperti “tidak berguna” sehingga harus di-QA ulang dengan tool lain.

Unduh QA Distiller di sini. [Laporkan tautan bermasalah]

Sekilas tentang QA Distiller

Saya pun akhirnya mencari tahu soal QA Distiller ini, yang kemudian rasa penasaran saya menguap begitu saja. Karena seingat saya, pada saat itu tidak ada versi trial dari QA Distiller yang bisa dijajal. Tool ini pun harganya selangit. Saya lupa saat itu harganya berapa dolar, yang jelas mahal dan membuat saya tidak tertarik untuk membeli lisensinya. Lalu ketika saya melakukan riset untuk tulisan ini, saya mendapati informasi kalau dulu, harga lisensi QA Distiller adalah sekitar seribu dolar. Sepuluh kali lipat dari harga Xbench dan Verifika yang hanya ada di kisaran seratus dolar.

Antarmuka QA Distiller

Antarmuka QA Distiller

Baca juga: Akankah Okapi Checkmate dapat menggantikan Xbench?

Nah, ketika saya mencari lagi informasi tentang QA Distiller ini, ternyata pada bulan April 2020 yang lalu, pihak Yamagata Europe selaku pengembang QA Distiller telah memutuskan untuk menggratiskan tool “istimewa” ini. Untunglah selama ini saya tidak jadi membelinya, karena selain harganya selangit, tool yang satu ini juga tergolong jarang digunakan oleh mayoritas klien dan mitra kerja saya. Tidak terbayang jika saya mahal-mahal membeli lisensinya, eh ternyata sekarang gratis. Kalaupun pernah ada yang meng-QA ulang pekerjaan saya dengan QA Distiller, itu sudah lama sekali dan hanya terjadi satu kali.

Lalu, apakah sekarang QA Distiller tetap layak untuk dimiliki dan digunakan dalam pekerjaan penerjemahan sehari-hari?

QA Distiller adalah tool profesional dengan fitur yang cukup lengkap. Sama seperti Xbench dan Verifika. Bahkan seingat saya tool ini digunakan sebagai standar QA di Yamagata Europe, pengembang QA Distiller sekaligus agensi penerjemahan yang berbasis di Belgia. Selain itu, tool ini juga diklaim akan tetap mendapatkan dukungan teknis dan pembaruan. Jadi, gratis + profesional akan menjadi kombinasi yang menguntungkan. Betul?

Baca dulu: Serial Number Verifika

Tapi tunggu dulu. Betulkah menggunakan QA Distiller itu dapat “menguntungkan” kita?

Jawaban saya: belum tentu, karena tergantung beberapa faktor, seperti dengan siapa kita bekerja. Jika kita bekerja untuk agensi Yamagata Europe, mungkin akan diwajibkan menggunakan QA Distiller ini—entahlah.

Saya pribadi, bekerja secara aktif dengan tiga agensi asing yang ketiganya lebih banyak menggunakan Xbench sebagai standar QA. Saya tidak tahu, apakah jika saya “beralih” menggunakan QA Distiller, agensi akan meminta QA ulang dengan Xbench atau tidak. Jika ternyata mereka menginginkan hasil QA dengan Xbench, berarti saya harus bekerja dua kali (membuang waktu) dan harus tetap mengeluarkan uang untuk membeli lisensi Xbench.

QA Distiller mungkin cocok bagi orang yang akan atau baru terjun di industri penerjemahan dan baru memiliki klien sedikit serta belum berani mengalokasikan dana untuk membeli lisensi tool untuk QA. Atau, jika volume pekerjaan kita kecil, klien kita bukan perusahaan IT dunia, atau mitra kerja kita bukan agensi asing. Karena sepengalaman saya, perusahaan IT dunia dan agensi asing lebih suka hasil QA dengan Xbench dan/atau Verifika. Ini pengalaman pribadi, lho.

Atau, apakah rekan-rekan pembaca ada yang punya pengalaman pribadi menggunakan QA Distiller secara aktif dalam pekerjaan penerjemahan sehari-hari? Mohon bagikan pengalaman dan pendapatnya di kolom komentar, ya.

Serial Number Verifika

Sedang mencari serial number Verifika, QA tool alternatif dari Xbench?

Jika Anda sedang membutuhkan crack, serial number, activator, maupun patch untuk “membajak” Verifika, maka yakinlah, Anda akan sangat kesulitan menemukannya. Lagipula, harga Verifika di situs web resminya, tidaklah terlalu mahal. Pada saat artikel ini saya tulis, harganya adalah 110 USD/tahun untuk pengguna individu. Belilah lisensi resmi yang “halal” dan tidak membahayakan komputer Anda. Karena jikapun Anda mendapatkan crack-nya, bisa jadi perangkat lunak mungil tersebut membawa virus atau malware berbahaya. Read More

Apa Saja Aktivitas Di Balik Proses Penerjemahan?

Apa sih, yang dilakukan oleh seorang penerjemah selain menerjemahkan?

Bagi yang memiliki multitalenta, mungkin ia juga akan mengerjakan proyek transkripsi, voice-over, penjurubahasaan, DTP, atau lainnya. Atau, kombinasi kesemuanya.

Tapi apa yang sebenarnya dilakukan oleh seorang penerjemah di balik satu proyek yang sedang dikerjakan olehnya? Atau sederhananya, saat ia sedang mengerjakan suatu proyek, aktivitas apa saja yang dilakukan untuk mendukung kerjanya sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tuntutan kliennya? Read More

Belajar Tentang Project Management

Seperti yang rekan-rekan ketahui, di industri penerjemahan itu, ada banyak sekali pekerjaan yang saling terkait. Selain pekerjaan menerjemahkan, merevisi, dan proofread, ada juga pekerjaan DTP, subtitling, transcribing, pembuatan glosarium, localization engineering, dan lain-lain. Karena saling terkait, seorang penerjemah biasanya dituntut untuk mampu melakoni lebih dari satu fungsi. Jadi, bukan hanya bisa menerjemahkan saja, tapi kadang juga harus bisa subtitling dan transcribing, atau DTP dan subtitling, atau kombinasi semuanya. Read More

Cara Menghitung Tarif Terjemahan (Lagi)

Baca dulu: Cara Menghitung Tarif Terjemahan

Ada yang menarik di artikel saya yang tersebut di atas. Ada salah satu pembaca yang bertanya di kolom komentar, “seberapa jauh seorang penerjemah pemula harus merendahkan tarifnya agar ‘kebagian’ pekerjaan penerjemahan dan mendapatkan pengalaman?”. Mengingat hari ini kompetisi di dunia penerjemahan profesional sangat ketat dan dengan adanya machine translation, penentuan tarif memang saya rasa jadi sedikit dilematis. Banyak sekali opsi yang ditawarkan oleh calon klien dan agensi. Mulai dari tarif yang “wajar”, sampai tarif yang tidak masuk akal. Read More