Seminggu yang lalu saya membaca artikel tentang kemungkinan seorang penerjemah untuk melakukan terjemahan hingga 1.000 kata per jam di sini. Agak kaget juga, mengingat jumlah seribu kata per jam itu ternyata dinyatakan “sangat memungkinkan”. Tapi, apa benar?
“Normal” daily output
Berbicara mengenai produktivitas harian, sejatinya tidak ada patokan resmi mengenai berapa banyak kata yang harus seorang penerjemah hasilkan per hari atau per jam. Beberapa orang mungkin “merekomendasikan” antara 2.000-3.000 kata per hari, dengan asumsi 8 jam waktu kerja. Bahkan, mungkin ada yang standarnya lebih rendah atau malah lebih tinggi dari 2.000-3.000 kata per harinya. Tentu, hitung-hitungan soal output harian dipengaruhi banyak faktor seperti kompleksitas dokumen, penguasaan terhadap materi yang akan diterjemahkan, banyak-tidaknya repetisi dan fuzzy match, dll. Bahkan faktor teknis seperti kapabilitas perangkat komputer yang digunakan untuk menjalankan CAT tools juga tidak bisa dikesampingkan. Semakin bertenaga komputer yang kita miliki, maka akan semakin menunjang produktivitas kita.
Menurut artikel yang saya baca pada artikel di atas, “patokan” 2.000-3.000 kata per hari disinyalir muncul pada era pra-CAT tools, yang artinya proses penerjemahan masih 100% tradisional dan manual. Era di mana translation memory dan termbase “belum bisa” diintegrasikan secara otomatis dan sistematis. Maka bisa dibayangkan, bagaimana “ribetnya” menjaga konsistensi penerjemahan kala itu, kan?
Nah, sekarang, di era CAT tools, proses penerjemahan bisa dibilang hampir 100% otomatis, apalagi beberapa CAT tools memiliki kemampuan untuk dapat terintegrasi dengan mesin penerjemah—meski untuk urusan kualitas, masih tetap memerlukan campur tangan manusia. Maka “idealnya” kapasitas harian seorang penerjemah memang sudah selayaknya meningkat.
Secara teori, jika 1 jam = 1.000 kata, maka 8 jam kerja sehari = 8.000 kata. Itu secara teori. Pada kenyataanya, selama 8 jam kerja, kita tidak mungkin 8 jam nonstop di depan layar monitor. Kita butuh 1 atau 2 jam istirahat. Belum lagi beberapa faktor di atas (kompleksitas dan penguasaan materi, jumlah fuzzy match, performa komputer, dst.), juga tidak sedikit pengaruhnya. Lalu? Read More